Jumat, 23 Oktober 2015

Adikku Rusak Sejak Dekat dengan Jeki Cewek 15 Tahun jadi Joki Jambret


Krimonolog Redyanto Sidi, S.H menyebut Suci yang nekat jadi joki jambret adalah korban dari evolusi recruitment. Dengan kata lain, dia jadi korban dari pemanfaatan Jeki. “Kalau kejadiannya seperti ini, cewek tersebut adalah korban yang dijadikan atau dimanfaatkan oleh laki-laki untuk melakukan kejahatan,” jelasnya.

Dijelaskan Dosen Fakultas Hukum UMSU ini, kalau modus yang dilakukan Jeki adalah dengan mengajaknya dengan cara pendekatan seperti pertemanan, percintaan atau balas budi. Dan setelah itu, Suci diarahkan ke sisi negatif seperti narkoba yang menyebabkannya kecanduan. “Laki-laki ini membujuk si cewek, lalu mengenalkannya dengan narkoba. Sehingga cewek ini menjadi kecanduan dan ketagihan,” ujarnya.

Lalu akibat kecanduan tersebut, si cewek pun akan dengan gampangnya diarahkan untuk melakukan tindak kejahatan demi untuk menghilangkan candunya. “Kemudian setelah korban kecanduan, saat itu cewek ini akan dengan gampang diarahkan untuk berbuat kejahatan asalkan candunya itu terpuaskan,” ungkapnya.

Lalu lanjut Direktur Lembaga Bantuan Hukum Humaniora ini, setelah terjerumus dengan narkoba maka akan terjerumus ke dunia seks bebas. Dan dalam hal ini Suci akan lebih mudah dimanfaatkan oleh Jeki. “Kalau udah narkoba, pasti ujungnya itu seks. Itu tidak jauh dan sejalan. Disini si cewek akan terus dimanfaatkan sama laki-laki untuk memenuhi hasratnya,” terangnya.

Dampak yang lebih buruk, Suci akan bertindak lebih jauh. Dalam hal ini, Jeki tidak perlu menyuruh atau mengarahkannya lagi. Artinya Suci akan memiliki inisiatif sendiri untuk melakukan kejahatan. “Kalau sudah terlalu jauh, si cewek ini yang sudah punya inisiatif sendiri untuk melakukan kejahatan. Tidak perlu arahan dari laki-lakinya, alasannya demi menghilangkan atau memuaskan kecanduannya akan narkoba dan hasrat akan seksnya,” ucapnya.

Dirinya pun mengimbau kepada orangtua dan keluarga untuk lebih memperhatikan pergaulan anak dan keluarganya. Dengan cara lebih mendekatkan diri kepada sang anak untuk cerita mengenai permasalahan yang dihadapi sehingga tidak salah dalam mengambil sikap. “Kita harap orangtua dapat lebih peduli kepada anak-anak, mulailah sharing dan curhat kepada sang anak mengenai masalah yang dihadapi. Jangan sampai dia cerita dengan orang yang salah dan kemudian dimanfaatkan oleh orang tak bertanggung jawab untuk kepentingan kejahatan,” harapnya. (mri/bay/deo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar